MENDUSTAKAN AGAMA?
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya. dan enggan (menolong dengan) barang berguna. Al Mauun 1 – 7.
MEMANG JALAN YANG MENDAKI.Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan. Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar?. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir. Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Al Balad 10 -17
WASIAT ALMARHUM MBAH HJ MUSFAH CHODIJAH
Tahun 1977 nenek saya alm Hj Chodijah meninggal dunia dan memberi wasiat agar sebidang tanah sawah tidak dibagi ahli waris dan hasilnya digunakan untuk selamatan tahunan, kondisi pedesaan di tahun itu betul betul susah sampai Amerika menyumbang bulgur untuk dibagikan sebagai makanan, makan umbi umbian liar yang bernama suwek dan bonggol batang pisang, nah memang sampai kapanpun kemiskinan selalu ada dan tidaklah mungkin untuk dihapuskan.
Permasalahannya kemudian ternyata makin banyak orang pandai terutama ahli orasi (maaf saya bilang bukan pendakwah) dibidang keagamaan, sehingga muncul pro dan kontra atas wasiat tersebut, disatu fihak memvonis bahwa itu adalah bidah dan mengada ada tanpa ada tuntunan, disatu sisi menganggap meskipun bidah tetapi bidah chasanah dan tentu saja hal yang bersifat khilafiah tidak akan habis diperdebatkan.
Kembali keayat tersebut diatas saya kira almarhum hanya menginginkan anak cucunya menebar kasih dengan memberi makan kaum miskin, yang memang dianjurkan oleh al Quran dan yang tidak perlu diperdebatkan, masalahnya hanya soal kemasan apakah disiapkan makanan untuk dikirimkan kerumah masing masing, apakah diberikan kehormatan dengan diundang dengan tanpa merendahkan martabat mereka (dianggap miskin terus diundang dan langsung diberi makan), nah melengkapi kemasan barangkali mereka diberi siraman rohani agar tetap dalam kesabaran, siraman rohani agar juga mengingat kematian, siraman rohani bahwa bergunjing adalah termasuk perbuatan yang dilarang dll, yang barang kali diajak membaca surat surat al Quran yang pendek dan mudah, membaca shalawat dan kalimah kalimah thoyibah, nah kalau masih ada yang pro dan kontra kita tinggal tanya kalau memang tidak pernah diajarkan rosululloh apakah pernah dilarang rosululloh dan akhirnya kembalikan kepada niat bahwa memuliakan yatim dan fakir serta memberi dan menggemarkan memberi mereka makan adalah hal yang berkali kali disebutkan dalam al Quran.
SANKSI YANG JELAS DAN TEGAS
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, Al Mudatsir 42 -46
(Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya." Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.Al Haqqoh 30 -37
TIDAK BERHARAP IMBALAN DARI MANUSIA
Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya Kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan.
Al Insan 6 -10