Mengevaluasi diri sendiri atau intropeksi diri lebih utama dari mengevaluasi orang lain karena kita bukan hakim atas sesama.
Diagram 4 kwadrant diatas sebagai gambaran dimana kira kira posisi kita berada , dari kwadrant satu sampai kwadrant empat.
Kwadrat pertama atau kwadrant mulia, tentu dan Insa Allah kita semua akan berupaya dan berusaha agar dikelompokkan dalam kwadrant pertama, yang dicirikan sebagai insan yang hubungannya dengan Pencipta Nya dan hubungannya dengan semua makhluk ciptaan Nya berjalan sesuai petunjuk Nya, ibadah yang merupakan manifestasi hubungan makhluk dengan pencipta Nya sesuai dengan syariat yang diajarkan begitu pula sisi muamalah juga sesuai dengan ajaran dan petunjuk Nya, sehingga pada kwadrant ini berkumpullah golongan muttaqin, golongan mukminin dan golongan muchlasin yang insa Alloh dikehidupan kekal akan mendapat balasan yang setimpal.
Pada kwadrant kedua terdapat golongan yang menjalankan sisi peribadahan sesuai dengan tuntunan dan ajaran agama, tetapi buah dari ibadahnya tidak tercermin dalam aktivitas muamalahnya, misalnya meskipun sudah sholat tetap saja melakukan perbuatan keji dan munkar berzinah, minum chomr, narkoba, korupsi, bergunjing , mengurangi timbangan, menipu, tidak punya belas kasihan terhadap sesame, curang dll.
Pada kwadrant ketiga barangkali inilah serendah rendahnya makhluk yang disebut manusia, tiada bertuhan dan tiada norma bermasarakat, sehingga sulit dibedakan dengan species yang dinamakan binatang, hanya hidup untuk makan tidur dan memuaskan syahwatnya tanpa rambu rambu baik rambu agama rambu adat maupun rambu rambu yang lazim berkembang di masarakat, anehnya kalau sudah meninggal keluarganya juga tidak mau ketinggalan memintakan ampunan dengan mengadakan shodaqoh selamatan dll, naudzubillah mindzalik.
Pada kwadrant ke empat dicirikan dengan kelompok insane yang mengedepankan hubungan dengan sesame, bertabur kasih sayang, sopan santun, ojo njiwit nek gak gelem di jiwit, ojo pek pinek barange liyan, ojo ngrusak pager ayu dll, tetapi dari sisi peribadahan agak kurang jelas apa yang disembah dan bagaimana syariah penyembahannya, kadang kalau ketemu batu besar dan aneh juga disembah, kadang ketemu kayu tua apalagi dibawahnya ada situs purba juga disembah ada danyang yang ditakuti ada yang mbau rekso tempat tinggalnya yang setiap saat tertentu diberi sesaji sebagai suguh.
Kesimpulan
Semoga saudaraku yang seiman setuju bahwa evaluasi diri menjadikan kita bersemangat melakukan koreksi koreksi jalan hidup dengan doa dan harapan agar kita dimasukkan kedalam golongan insan dalam kwadrant pertama, amiin ya robbal alamiin.
Lihat : scribd.com/mydarussalam