Rabu, 17 November 2010

RENUNGAN ID QURBAN 1431 H









Tanggal 10 dzulhijjah adalah hari raya id adha kapankah itu ? – tentu bisa berdasar hisab (perhitungan) atau berdasar sudah terlihatnya hilal (penglihatan) - dan kalau ada perbedaan saatnya atau waktunya , itu bukan masalah besar dan dibesar besarkan , bukankah sepandai pandainya kita manusia, tetaplah kita makhluk yang dlolim dihadapanNya – haruskah sebagai sesama muslim dan mukmin seolah kita menepuk dada dan berkata akulah yang benar atau akulah yang pandai dengan kata lain kau kurang benar dan kau kurang pandai? Naudzubillah dan mengapa harus berbantah hanya soal beda kapan yang hanya mengakibatkan perpecahan diakar rumput dan hanya menyebabkan ejekan dan cibiran dalam hati orang non muslim?. Yang karena asik berbantahan lupa akan makna id qurban itu sendiri.

Id Adha adalah ujian

Ramadlan mendidik dan membuat kita mampu merasakan pedihnya rasa lapar yang biasa dialami para fakir miskin, mendidik dan menguji ketaatan menuju ketaqwaan, meskipun tersedia makanan yang halal tetapi karena syarak kita belum berani makan karena belum waktunya , meskipun tak seorangpun yang tahu.

Berbekal pelatihan dan ujian selama bulan ramadlan yang kelulusannya ditandai dengan hari raya id Fitri, kembali ke fitrah, kita akan masuk ujian berikutnya sekitar 70 hari kemudian, kita diuji kembali dengan ujian sebaliknya , mampukah dan ikhlaskah kita berbagi kenikmatan dengan fakir miskin dengan mengeluarkan harta kita dalam bentuk binatang qurban?

Merenung sendiri tentang qurban.

“ sungguh telah banyak nikmat yang Kuberikan kepadamu, maka dirikanlah sholat dan berqurbanlah ………..”

Shalat yang kita dirikan adalah bentuk pengakuan kesukuran atas banyaknya nikmat yang telah kita terima, tentu kalau kita merasa tidak pernah atau kurang mendapat nikmat dari Nya barangkali tak perlulah kita dirikan sholat…. Dan berqurbanl juga sebagai pernyataan syukur atas nikmat nikmat yang telah kita terima dan tentu tak perlulah kita berqurban apabila kita memang merasa sepanjang tahun tidak menerima nikmat dari Nya. Nah logika logika ini membuat nurani kita bisa melakukan pendekatan untuk menjawab hukum berqurban di hari raya id adha, sunahkah ? sunnah muaqadkah? Wajibkah? Sekali seumur hidup? Tiap tahun ? hanya nurani bening kita yang lebih layak menjawabnya.

Kajian ekonomi id qurban.

Seekor kambing dengan harga Rp 900.000/ekor untuk qurban dihari raya id qurban, atau dengan menabung rata rata Rp 75.000/bulan. Barangkali tidak lebih mahal dari biaya pulsa bulanan, atau sebagian kecil uang rokok bagi perokok, atau pengeluaran lainnya yang mungkin bisa dikendalikan agar tersisihkan Rp 75.000/bulan supaya dapat selalu ikut berqurban.

Jatuh niskinkah kita kalau kita keluarkan sejumlah uang tersebut tiap tahun ? atau apakah kita akan lebih kaya raya dengan menahan uang tersebut dengan tidak mau berqurban? .

Pencerahan apapun yang dilakukan oleh para dai tentang kelebihan dan keistemewaan id qurban ternyata belum tentu mampu membuka kelamnya pintu hati kita , kembali mari kita berdoa ya cholik ya rahman ya rahim bukalah hidayah hati kami , ihdinas shorotol mustaqim…

Multiplier effect dari id qurban.

Menaikkan konsumsi daging perkapita.

Saat ini konsumsi daging perkapita masih sangat rendah , masih dibawah 6 kg perkapita pertahun, dengan jumlah haji dan hajah di Indonesia lebih dari 5 juta (yang insa Allah termasuk kategori mampu) dan mukminin yang mempunyai kemampuan financial dan sadar untuk berqurban apabila andaikan masing masing akan berqurban dengan hewan qurban dengan berat 20 kg maka akan terhimpun daging 100.000 ton daging atau akan menaikkan konsumsi lebih kurang 0,5 kg perkapita pertahun

Menggerakkan ekonomi sub sector peternakan.

Hidayah berupa kesadaran bahwa sepanjang tahun begitu banyak nikmat nikmat dari Nya yang kita terima akan menggerakkan hati untuk berqurban setiap tahun dan secara nasional jutaan hewan ternak apakah kambing, domba, sapi atau kerbau harus tersedia untuk id qurban, dihari berbagi kasih sayang berupa kenikmatan dan kelezatan daging antar sesama dari yang mempunyai kelebihan kepada yang kebetulan kesempitan dan ini membuka lapangan kerja yang luar biasa, yang sesuai dengan potensi kawasan geografis Indonesia, setidaknya lebih dari Rp 10 trilliun perputaran uang disektor peternakan hanya pada moment id adha

Indahnya Islam.

Kenikmatan terbesar Adela hidayah kita kepada islam dan iman , indahnya islam dengan berbagai perintah dan larangan yang semua untuk kepentingan kebaikan umat, id qurban adalah sebagian bentuk bahwa islam adalah agama penuh rahmat bagi alam semesta.


1 komentar:

ayutzamyut mengatakan...

wah...ada bapak.ku.. Ayahanda Shohib Sampuro